Rss

Welcome

Selamat datang di Blog Riyo Syaputra tempat sharing tugas, cerita suka dan duka menjadi seorang Mahasiswa
"Tetap Semangat Demi Masa Depan"

Kamis, 12 Desember 2013

Laporan 8 Jaringan Komputer "Static Route"



LAPORAN 8

PRATIKUM INSTALASI KOMPUTER DAN JARINGAN

 STATIC ROUTE


Oleh:

Nama         : Riyo Syaputra
Nim            : 1102087
Prodi          : Pendidikan Teknik Elektronika
                       


Teknik Elektronika
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
2013

A.     TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Mahasiswa diharapkan mengenal dan memahami fungsi Router (perangkat routing) pada jaringan komputer.
2.      Mahasiswa diharapkan memahami proses Routing pada jaringan komputer.
3.      Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi PC Router dengan Default Gateway dan Static Route pada jaringan berbasis Windows.

B.     ALAT DAN BAHAN
1.      Komputer (Pada kasus ini menggunakan Komputer dengan Sistem Operasi Windows 2000 Server atau 2003 Server)
2.      Kartu Jaringan (NIC) 2 buah atau lebih
3.      Kabel jaringan
4.      Switch

C.      TEORI SINGKAT
1.     Pengertian Router
Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain, menggunakan metode addressing dan protocol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system lain. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. PC Router adalah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai Router (routing) biasanya yang digunakan adalah PC – Multihomed yaitu Komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC ( Network Interface Card).




2.     Routing
Routing (Perutean) merupakan cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat IP yang diberikan.
Perutean secara static dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1.      Default Gateway
2.      Static Route
Penggunaan Default Gateway dan Static Route tersebut diatas dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada saat mendesain suatu jaringan, apakah route yang dibuat bersifat kompleks atau sederhana. Untuk desain route sederhana kemungkinan besar dapat digunakan dengan menggunakan default gateway. Tetapi seandainya kondisi jaringan sudah begitu kompleks dapat kita menggunakan routing static atau kedua-duanya secara kombinasi yakni menggunakan dafault gateway dan static route pada titik-titik tertentu.
Perhatikan topologi jaringan berikut :

Untuk kasus routing seperti topologi jaringan diatas, routing antar LAN A dan LAN B bisa dilakukan dengan default gateway. Host-host yang ada pada masing-masing segmen dapat melakukan komunikasi antar segmen dengan baik. Perhatikan tabel routing dari PC Router A berikut :


Berikut penjelasan entri pada tabel:
·         127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang yang dikirim ke 127.0.0.0 akan dirutekan ke 127.0.0.1 dan direfleksikan balik.
·         192.168.1.0 Alamat jaringan (LAN A). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.1.1.
·         192.168.1.1 Adapter Network (NIC1) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
·         192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1.
·         192.168.2.0 Alamat jaringan (LAN B). Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1.
·         192.168.2.1 Adapter Network (NIC2) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback.
·         192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1.
·         224.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh WindowsNT.
·         255.255.255.255 Alamat Broadcast local (router tidak meneruskan broadcast ke jaringan lain).

Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Address. Kondisi tabel routing seperti gambar diatas sudah bisa meneruskan paket-paket data antar segmen LAN A dan LAN B .Pada kasus jaringan yang lebih kompleks, entri tabel routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean antara segmen-segmen jaringan yang ada, sehingga entri tabel routing perlu disempurnakan. Dengan Static Route hal itu bisa dilakukan. Perhatikan topologi jaringan berikut :

Dari topologi jaringan diatas, paket data dari segmen LAN A belum bias diteruskan ke segmen LAN C, begitu juga sebaliknya. Untuk itu, perlu dilakukan penambahan entri tabel routing pada Router A dan Router B agar seluruh host yang ada pada masing-masing segmen jaringan dapat berkomunikasi.

Membuat Tabel Routing Static
Bentuk perintah route pada Windows NT adalah sebagai berikut :
route [command] [Destinatio] [mask/netmask] [gateway]
Route menerima empat option :
·         add menambahkan route ke tabel
·         delete menghapus route dari tabel
·         change mengubah routing pada entri tabel
·         print mencetak tabel routing
destination adalah parameter optional yang menyebutkan alamat jaringan tujuan yang akan disebutkan pada entri tabel routing.
mask adalah netmask dari destination.
gateway adalah parameter optional yang menentukan alamat IP dari gateway yang akan digunakan saat melakukan routing datagram ke tujuan.

Pada topologi jaringan diatas, entri tabel routing pada Router A dan Router B harus ditambah dengan Static Route agar host pada segmen A dapat berkomunikasi dengan host segmen B.
Pada Router A, tambahkan static route :
C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1
C:> route add 192.168.3.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2

Pada Router B, tambahkan static route :
C:> route add 192.168.2.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.2
C:> route add 192.168.1.0 mask 255.255.255.0 192.168.2.1


D.     LANGKAH KERJA
1.     Routing dengan Default Gateway
Konfigurasi PC Router dengan default gateway ini sangat mudah dapat kita lakukan dengan :
1.      Siapkan komputer yang memiliki 2 buah NIC yang ada di dalamnya dan menggunakan system Operasi Windows 2000 Server atau 2003 server (PC – Multihomed)
2.      Siapkan juga 4 unit komputer sebagai klien dari PC Router (Windows 98, Me, 2000Profesional, atau XP)
3.      Bangun jaringan seperti gambar di bawah :
4.      Konfigurasi IP Address masing-masing PC sesuai dengan gambar diatas.
5.      Agar PC yang akan difungsikan sebagai Router, mampu menjalankan service router, aktifkan layanan Routing and Remote Access yang ada pada administration tool pada Windows 2000 server atau Windows 2003 server. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a.       Pada Windows 2003 buka Start _ Program _ Administrative Tools _ Routing and Remote Access




b.      Klik Next dan pilih “Custom Configuration
c.       Klik next dan ceklist “LAN Routing” terdapat banyak pilihan yang bias kita buat disana. Tapi untuk konfigurasi dasar ini kita akan konsentrasi pada LAN Roouting terlebih dahulu.
d.      Setelah memilih LAN Routing kemudian klik Next, maka layanan Routing and Remote Access sudah tersedia pada PC Router.
e.       Langkah selanjutnya adalah mengaktifkan layanan “Routing and Remote Access”, dengan cara mengklik kanan Server dan klik “Configure and Enable Routing and Remote Access

Oval: Warna merah 








f.        Jika windows Routing sudah aktif, pada label dekat tulisan server akan berwrna hijau.


Oval: Warna hijau









g.       Konfigurasi selesai dan PC Router sudah siap digunakan.

6.      Konfigurasi seluruh Komputer Client sesuai dengan IP Address yang tertera pada gambar desain jaringan diatas.
7.      Konfigurasi selesai, lakukan uji koneksi dengan perintah ping dari setiap host ke host yang lain, isikan kedalam tabel.
8.      Cetak Tabel Routing dari PC Router A, dengan perintah : C:> route print Amati informasi yang ditampilkan!
9.      Untuk melihat rute yang dilalui untuk meneruskan sebuah paket dari satu host ke host yang lain, misalnya dari Host 1 (192.168.1.1) ke Host 4 (192.168.2.3) dapat dilakukan dengan cara : C:> tracert 192.168.2.3
10.  Amati informasi yang ditampilkan, dan lakukan hal yang sama untuk setiap host.
11.  Buat kesimpulan!






E.      HASIL PRAKTIKUM
·         Tabel Perutean
Router
Destination Network
Netmask
Next Hop
Interface
Dest


R1
192.168.1.0
255.255.255.0
-
Eth 0
Direct
192.168.2.0
255.255.255.0
-
Eth 1
Direct
192.168.3.0
255.255.255.0
192.168.2.4
Eth 1
Indirect
192.168.4.0
255.255.255.0
192.168.2.4
Eth 1
Indirect


R2
192.168.1.0
255.255.255.0
192.168.2.1
Eth 0
Indirect
192.168.2.0
255.255.255.0
-
Eth 0
Direct
192.168.3.0
255.255.255.0
-
Eth 1
Direct
192.168.4.0
255.255.255.0
192.168.3.5
Eth 1
Indirect


R3
192.168.1.0
255.255.255.0
192.168.3.1
Eth 0
Indirect
192.168.2.0
255.255.255.0
192.168.3.1
Eth 0
Indirect
192.168.3.0
255.255.255.0
-
Eth 0
Direct
192.168.4.0
255.255.255.0
-
Eth 1
Direct


·         Uji Koneksi
No
Alamat Awal
Alamat Yang Dituju
Respon
1.



192.168.1.3
192.168.1.2
Terkoneksi
2.
192.168.2.2
Terkoneksi
3.
192.168.2.3
Terkoneksi
4.
192.168.3.2
Terkoneksi
5.
192.168.3.3
Terkoneksi
6.
192.168.4.2
Terkoneksi
7.
192.168.4.3
Terkoneksi
8.
192.168.3.4
Terkoneksi


·         Uji Koneksi (langkah 2)
Network address diganti menjadi 192.168.10.3

C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.4

Pinging 192.168.10.4 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.4: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.10.4: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.10.4:
    Packets: Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.2

Pinging 192.168.10.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.10.2:
    Packets: Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.1

Pinging 192.168.10.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.1: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.10.1:
    Packets: Sent = 1, Received = 1, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.8

Pinging 192.168.10.8 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.1: Destination host unreachable.

Ping statistics for 192.168.10.8:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),

C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.8

Pinging 192.168.10.8 with 32 bytes of data:
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.2

Pinging 192.168.10.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.10.2:
    Packets: Sent = 3, Received = 3, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.4

Pinging 192.168.10.4 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.4: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.10.4:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.5

Pinging 192.168.10.5 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.5: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.10.5:
    Packets: Sent = 3, Received = 3, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.3

Pinging 192.168.10.3 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.3: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.10.3: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.10.3: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.10.3: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.10.3:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

C:\Users\TOSHIBA>net view
Server Name            Remark

-------------------------------------------------------------------------------
\\PC19-PC
\\TOSHIBA-PC
\\UNP-8LTV3J0QPXP
The command completed successfully.


C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.65

Pinging 192.168.10.65 with 32 bytes of data:

Ping statistics for 192.168.10.65:
    Packets: Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.66

Pinging 192.168.10.66 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.1: Destination host unreachable.

Ping statistics for 192.168.10.66:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms

C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.67

Pinging 192.168.10.67 with 32 bytes of data:
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.2

Pinging 192.168.10.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.10.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms
^C

C:\Users\TOSHIBA>tracert 192.168.10.2

Tracing route to RAVI-PC [192.168.10.2]
over a maximum of 30 hops:

  1    <1 ms    <1 ms    <1 ms  RAVI-PC [192.168.10.2]

Trace complete.

C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.67

Pinging 192.168.10.67 with 32 bytes of data:
Request timed out.

Ping statistics for 192.168.10.67:
    Packets: Sent = 1, Received = 0, Lost = 1 (100% loss),
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.65

Pinging 192.168.10.65 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.65: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.10.65: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.10.65:
    Packets: Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.66

Pinging 192.168.10.66 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.66: bytes=32 time<1ms TTL=127

Ping statistics for 192.168.10.66:
    Packets: Sent = 2, Received = 2, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.69

Pinging 192.168.10.69 with 32 bytes of data:
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.67

Pinging 192.168.10.67 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.67: bytes=32 time<1ms TTL=127

Ping statistics for 192.168.10.67:
    Packets: Sent = 3, Received = 3, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.69

Pinging 192.168.10.69 with 32 bytes of data:
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.69

Pinging 192.168.10.69 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.69: bytes=32 time=1ms TTL=127
Reply from 192.168.10.69: bytes=32 time<1ms TTL=127
Reply from 192.168.10.69: bytes=32 time<1ms TTL=127

Ping statistics for 192.168.10.69:
    Packets: Sent = 3, Received = 3, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.100

Pinging 192.168.10.100 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.100: bytes=32 time<1ms TTL=127

Ping statistics for 192.168.10.100:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
^C

C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.65

Pinging 192.168.10.65 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.65: bytes=32 time<1ms TTL=128

Ping statistics for 192.168.10.65:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
^C

C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.45

Pinging 192.168.10.45 with 32 bytes of data:
Control-C
^C
C:\Users\TOSHIBA>ping 192.168.10.100

Pinging 192.168.10.100 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.100: bytes=32 time<1ms TTL=127

Ping statistics for 192.168.10.100:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 1ms, Average = 0ms
^C


F.      KESIMPULAN
1.      Router adalah perangkat yang dapat melewatkan data adri satu jaringan ke jaringan lainnya.
2.      Fungsi tracert digunakan untuk menampilkan alamat lompatan / yang dilalui paket data sebelum mencapai tujuan.
Tracert dapat dilakukan dengan cara : C:> tracert lalu alamat tujuan yang akan kita tujukan. Lalu pada tampilan, lihat rute yang dilalui untuk meneruskan paket dari satu alamat ke alamat lain. Tampilan bisa dilihat pada run –> cmd.
3.      Secara static perutean dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
- Default Gateway
- Static Route
4.      Setelah melakukan praktikum dapat diambil kesimpulan yaitu agar penggunaan alamat perutean secara maksimal ketika melakukan pengalamatan ke banyak PC maka kita harus menggunakan alamat perutean

0 komentar:

Posting Komentar